Cukup banyak karya sastra dan tulisan ilmiah tidak
melahirkan wacana baru. Penyebab yang paling sering
adalah mengulang apa yang sudah ada. Namun tidak
begitu dengan pengarang, yang mampu meramu
bahasa dan menempatkan bahasa untuk mengubah
kesadaran dan pandangan umat manusia. Begitulah
yang kami baca dari buku antologi puisi Sebelum Aku
Mati (Perpusnas Press dan Sastra Kidung Semilir, 2022) dan Biarkan
Aku Tetap Hidup (Perpusnas Press dan Sastra Kidung Semilir, 2022).
Keduanya mengusung wacana “sakit tidak akan menghambat raga
untuk terus berkarya”. Secara garis besar kedua buku ini berusaha
mengangkat berbagai kisah dari para pasien penyintas kanker dalam
bahasa yang naratif, imajinatif, dan metaforis. Dan para pengarang,
yang berangkat dari beragam macam latar belakang maupun karakter
ini membuat wacana yang ingin dikedepankan menjadikan dua buku
ini sangat kuat. Yang juga tak kalah penting, buku ini mampu
memberikan semangat baru untuk para penderita kanker.