Sinopsis:
Salam hangat adinda. Bagaimana kabarmu? Kulihat kau selalu tersenyum di balik jemari-jemari itu. Semoga kebahagiaan menyertai dirimu. Mungkin suatu keajaiban aku terus mengirimimu surat tanpa nama. Nyanyian rindu ini mengiang, mungkin bisa memecah heningnya malam. Karena ceria itu bangkit dan beradu bersama tawa dalam wajahmu. Walau sering kulihat wajahmu muram dan pucat pasi, namun aku yakin dengan hadirnya suratku bisa membuatmu kembali tersenyum. Karna senyummu adalah lantunan lagu yang menyemarakkan nada jiwaku. Walau aku hanya mampu menatapmu dari jauh. Bukan berarti aku tak lagi peduli, melainkan aku senang melihatmu dari kejauhan.
Oh ya adinda, bila sampai pada waktu dimana kau harus sendiri, ingatlah bahwa ibumu selalu ada di sampingmu. Jangan pernah kau tinggalkan dia karena orang baru. Sebab, bukan perkara mudah untuk terus berada di samping ibumu. Pesanku, selesaikan jahitanmu. Pasti akan berguna esok hari. Jangan cari aku di masa lalu, namun carilah aku di masa dimana aku akan menjemputmu kala engkau sukses adinda.