-
Anda belum membeli barang apapun
"Hanya ada 2 pilihan, menjadi apatis atau mengikuti arus. Tetapi aku memilih untuk jadi manusia merdeka." — Soe Hok Gie
Di tengah arus besar perubahan dunia, mahasiswa memegang keistimewaan dengan akal yang merdeka dan keberanian moral. Buku Diagnosis Kritis Indonesia adalah risalah intelektual, cermin kegelisahan, dan tanda kehadiran mahasiswa sebagai penjaga nurani publik. Ia lahir dari keyakinan untuk mengembalikan marwah gerakan mahasiswa: sebuah gerakan yang berakar pada nalar, berdiri di atas moral, dan bergerak atas dasar kemanusiaan.
Selama tiga tahun, para penulis di Kementerian Analisis Strategis BEM UNS 2023–2025 mengurai berbagai persoalan bangsa—pendidikan, lingkungan, demokrasi, dan sosial-ekonomi—dengan argumentasi jernih, data yang terukur, dan keberpihakan yang bermartabat.
Temukan analisis mendalam dan kritik tajam tentang:
· Politisasi regulasi dan jerat neoliberalisme dalam UU Cipta Kerja.
· Stagnasi demokrasi di tengah Konsolidasi Elite dan Partisipasi Politik Semu.
· Kegagalan Negara Kesejahteraan dan ancaman Predatory Capitalism yang merampas ruang hidup masyarakat.
· Perjuangan Kedaulatan Pangan, kritik terhadap Good Governance, hingga paradoks Digitalisasi Prematur dalam ekosistem pendidikan.
Buku ini bertujuan untuk mencatat denyut nadi pergerakan mahasiswa, memperkaya khazanah keilmuan kampus, dan menjadi acuan untuk kajian-kajian kritis selanjutnya. Jadikan akal sebagai penuntun langkah dan literasi sebagai tradisi peradaban!






