Buku bagi saya adalah segalanya, karena merupakan bukti fisik untuk menuangkan ide dan gagasan para ilmuan. Sejak zaman dulu hingga kini, buku merupakan media praktis yang di dalamnya mengandung ilmu yang bermanfaat. Begitu pun dengan sebuah buku puisi dengan judul Rabuni.
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan dan kesibukan seharihari, ada sebuah ruang hening di dalam diri kita yang sering kali terlupakan. Ruang itu adalah tempat di mana larik-larik puisi lahir, sebuah tempat di mana kata-kata tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga meresapi makna vii terdalam dari pengalaman manusia. Seperti yang diungkapkan oleh Kahlil Gibran, “Puisi adalah suara yang memancarkan keheningan dari dalam.”
Larik-larik yang tertuang dalam puisi Rabuni ini adalah upaya untuk menggali dan menyalurkan bisikan lembut dari hati, yang sering kali sulit diungkapkan dengan katakata biasa. Setiap puisi dalam buku ini adalah hasil refleksi mendalam dan pencarian yang tak henti untuk memahami esensi dari perasaan dan pengalaman kita sebagai manusia. Dalam setiap larik, penulis berusaha menyentuh inti dari harapan dan keraguan, cinta dan kehilangan, serta semua emosi yang membentuk perjalanan hidup.
Meskipun sering kali kata-kata tidak dapat sepenuhnya menangkap kedalaman perasaan, puisi memiliki kemampuan untuk mengarahkan kita pada pengalaman yang lebih dalam. Sebagaimana dinyatakan oleh William Wordsworth, “Puisi adalah perasaan yang diungkapkan dengan cara yang memanusiakan dan melampaui batasbatas konvensional.” Melalui larik-larik ini, saya berharap, Karya penulis dapat membimbing pembaca untuk merenungkan keindahan dan kompleksitas dari dunia batin mereka sendiri, dan menemukan koneksi yang lebih dalam dengan diri mereka dan orang-orang di sekitar mereka.
Setiap puisi di dalam buku ini adalah sebuah perjalanan,
bukan hanya untuk penulis, tetapi juga untuk pembaca.
viii
Saya mengundang Anda untuk melangkah ke dalam setiap
baris dan menemukan makna yang tersembunyi di balik
kata-kata. Seperti yang diungkapkan oleh Emily
Dickinson, “Puisi adalah sebuah jendela yang
memungkinkan kita melihat ke luar dan ke dalam,
menembus batasan waktu dan ruang.” Semoga larik-larik
puisi ini menjadi jendela tersebut, membuka
pemandangan baru dalam lanskap perasaan dan imajinasi
Anda.