Budaya membaca buku guru dapat mempengaruhi motivasi membaca siswa. Apabila guru bersemangat dalam membaca maka siswa akan meniru apa yang dilakukan guru sebagai sosok yang diteladani. Membaca merupakan kegiatan memperoleh informasi atau pesan yang disampaikan oleh penulis dalam tuturan bahasa tulis. Seseorang mampu membaca bukan karena kebetulan saja, akan tetapi karena seseorang tersebut belajar dan berlatih membaca teks yang terdiri atas kumpulan huruf-huruf yang bermakna.
Faktor terpenting dalam menumbuhkan budaya membaca buku guru adalah minat yang kuat. Guru yang gemar membaca dapat menularkan kesenangan yang sama pada muridnya. Kondisi inilah yang melatari dibangunnya gerakan literasi untuk guru dan pendidik.
Literasi sekolah dalam konteks gerakan literasi sekolah (GLS) merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, seperti membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara. GLS merupakan suatu upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai komunitas pembelajaran literasi.
Gerakan literasi sekolah merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Pada dasarnya literasi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan membaca dan menulis serta komunikasi dalam masyarakat.