Beliau berdua menulis kisahnya mulai masuk melalui pelabuan laut Kota Maumere Kabupaten Sikka, lalu ke Lewoleba Kabupaten Lembata, ke Larantuka Kabupaten Flores Timur. Dari sana beliau menyeberang laut lagi ke ibukota provinsi Kota Kupang, dan jalan-jalan ke perbatasan negara.
Dalam perjalanan ke sana, beliau singgah di Kota SoE Kabupaten Timor Tengah Selatan, ke Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Selatan. Lalu ke Kabupaten Belu di Kota Atambua hingga ke perbatasan negara dalam waktu dua belas hari.
Hebat! Itu yang dapat saya sampaikan pada karya buku ini. Sebagia generasi muda, di bawah usia beliau saya benar-benar memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada beliau berdua.
Dalam usia yang tidak muda lagi, ketika saya tuliskan kata pengantar buku ini tepat pada tanggal 12 Januari 2025. Tepat usia tante saya Tati Kartati, MBA genap 70 tahun. Saya sengaja tidak memberikan ucapan selamat di WhatsApp maupun media sosial milik tante saya. Inilah ucapan selamat ulang tahun kepada tante saya yang akan abadi sepanjang masa.
Tanteku sayang, barakallah fi umrik berkah rejekinya dan selalu sehat dalam segala keadaan. Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Wilayah Nusa Tenggara Timur mengucapkan selamat atas terbitnya buku perdana ini bagi penulisnya.
