FENOMENA JAMURO DAN TOLERANSI BERAGAMA DI KOTA SOLO

Kota Solo, dikenal sebagai kota budaya yang kaya akan keberagaman tradisi dan agama, menjadi saksi dari dinamika kehidupan sosial yang unik. Buku ini mengupas fenomena Jamuro (Jamaah Mujahidin Rombongan), sebuah komunitas keagamaan yang sering menjadi perbincangan di tengah masyarakat. Dengan pendekatan etnografis, penulis mengurai bagaimana keberadaan kelompok ini memengaruhi kehidupan sosial, interaksi antarumat beragama, serta sikap masyarakat dalam menjaga harmoni dan toleransi.Melalui kisah nyata, wawancara mendalam, dan analisis kritis, buku ini menggambarkan bagaimana masyarakat Solo mampu memelihara nilai-nilai toleransi meski berada di tengah perbedaan keyakinan. Di sisi lain, buku ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh komunitas-komunitas keagamaan, termasuk stereotip, konflik, dan upaya mencari kesepahaman dalam kebhinekaan.Buku ini tidak hanya menawarkan perspektif lokal tentang toleransi beragama, tetapi juga memberikan pelajaran universal tentang pentingnya dialog, pemahaman, dan penghargaan terhadap perbedaan. Sebuah bacaan wajib bagi siapa saja yang peduli pada keberagaman dan perdamaian di tengah masyarakat multikultural.