IKHLAS BERBUAH KEBERKAHAN

Kategori: Non Fiksi

Merk: Oase Pustaka

Rp. 65.000

Hanya Tersisa: 10 lagi Tersedia Tersedia

Order Via Whatsapp

Dari masa kecil hingga dewasa, perjalanan hidup Sufyan Hariri telah tercermin dalam dedikasi yang luar biasa untuk membangun pondok pesantren ini, tempat yang menjadi tempat belajar agama dan pendidikan moral bagi banyak santri. Pondok Pesantren Darul Hasan Cipondoh Tanggerang maupun Pondok Pesantren Darul Hasan Pandeglang seperti yang kita kenal, bukan hanya sekadar tempat menimba ilmu, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan iman dan karakter yang kuat, sebuah warisan yang tak ternilai dari beliau. Semua yang beliau lakukan, baik dalam membangun pondok ini maupun membimbing para santri, adalah bentuk amal saleh yang akan menjadi bekalnya di akhirat kelak. Setiap tindakan dan pengorbanan yang ia lakukan adalah cerminan dari keyakinannya bahwa hidup di dunia hanyalah sementara, sedangkan kehidupan yang abadi adalah di akhirat. Oleh karena itu, segala amal perbuatannya selalu diarahkan untuk mencari keridhaan Allah dan inilah yang menjadi teladan bagi kita semua. Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab besar untuk melanjutkan misi dan visi yang telah Abah rintis yaitu K.H. Tadjuddin Hasan. Ini bukanlah tugas yang ringan, tetapi dengan niat yang ikhlas dan 55 tahun Sufyan Hariri Drs. KH. Sufyan Hariri, M.Pd. vii ketekunan, kita dapat melanjutkan perjuangan ini. Misi ini tidak hanya terbatas pada pembangunan fisik pesantren, tetapi juga pada pembinaan akhlak, pendidikan agama, dan bimbingan moral bagi para santri, serta bagi masyarakat di sekitar kita. Apa yang telah Abah tanamkan dalam diri kita adalah sebuah nilai yang harus terus dijaga dan dikembangkan. Kunci utama dalam menjalani kehidupan ini adalah rasa syukur. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an, "Jika kalian bersyukur, Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kalian kufur, sesungguhnya azabKu sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7). Rasa syukur bukan hanya tentang mengucapkan terima kasih, tetapi juga tentang bagaimana kita memaknai setiap nikmat yang Allah berikan dalam hidup ini, baik itu besar maupun kecil. Rasa syukur harus tercermin dalam sikap kita sehari-hari dalam ibadah, dalam perbuatan, dan dalam interaksi kita dengan sesama manusia. Selain bersyukur, zikir juga merupakan amalan yang sangat penting. Dengan memperbanyak zikir, kita tidak hanya mengingat Allah, tetapi juga membersihkan hati kita dari segala dosa dan kesalahan. Zikir seperti "Astaghfirullah hal adzim" adalah pengingat bahwa Ikhlas Berbuah Keberkahan viii sebagai manusia, kita tidak luput dari kesalahan. Dosa adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh manusia, tetapi Allah, dengan segala kasih sayang-Nya, selalu membuka pintu taubat bagi hamba-hamba-Nya yang mau kembali kepada-Nya dengan hati yang tulus. Manusia yang lurus adalah mereka yang selalu berusaha untuk memperbaiki diri. Mereka adalah orangorang yang sadar bahwa hidup di dunia ini penuh dengan ujian dan godaan, namun mereka selalu berpegang teguh pada jalan yang benar, jalan yang diridhai oleh Allah SWT. Menjadi manusia yang lurus bukan berarti kita sempurna, tetapi berarti kita selalu berusaha untuk kembali kepada Allah setelah setiap kesalahan, selalu mencari keridhaanNya dalam setiap langkah, dan menjadikan surga sebagai tujuan akhir hidup kita. Kehidupan di dunia ini memang singkat dan penuh dengan ujian. Namun, Abah telah mengajarkan kita untuk melihat segala sesuatu dengan perspektif akhirat. Setiap tindakan yang kita lakukan, setiap keputusan yang kita ambil, harus selalu dipertimbangkan dengan mempertimbangkan konsekuensinya di akhirat.