Tuhan membawa pesona Sang Astuti lewat celah barisan kehidupan. Astuti mengembara lewat kata, tawa, dan dilatasi warna. Diiringi bunyi menukik yang mencumbui keheningan, ia menjejakkan kaki dalam prosa bertajuk pelangi.
Produk Terkait
Masa Remaja Semanis Madu Sesegar Es Degan
Rp. 47.000
Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat Pacitan
Rp. 41.000
Penghuni Negeri Akhirat
Rp. 61.000