Bisnis perdagangan surat berharga di pasar modal (Bursa Efek Indonesia/BEI) telah tumbuh dan berkembang pesat. Pertumbuhan bisnis ini menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian kalangan baik sebagai pelaku/praktisi maupun pengamat/peneliti. Ada “seni” tersendiri jika
mengikuti hiruk pikuk bisnis yang penuh dengan peluang dan tantangan ini. Bukan hanya modal yang dibutuhkan untuk menekuninya tetapi juga nyali mengambil risiko dan keahlian menganalisis segala informasi yang berkembang. Sebagian orang menganggap bahwa bisnis pasar modal membutuhkan cara berpikir global untuk bertindak lokal. Artinya setiap pelaku pasar modal sebelum mengambil keputusan investasi harus mempertimbangkan semua informasi dan risiko baik dari aspek keuangan, ekonomi nasional maupun global, prospek bisnis, pengaruh stabilitas politik dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu kiranya bekal dan modal yang cukup bagi seseorang yang tertarik untuk menggeluti bisnis ini. Pemahaman yang cukup, keahlian memahami dan menganalisis informasi, kematangan mengambil keputusan sangat diperlukan. Sehingga keberadaan referensi/buku yang membahas seluk beluk pasar modal khususnya di Indonesia sangat diperlukan. Gagasan penulisan buku ini muncul atas pengalaman penulis sebagai akademisi/peneliti dalam menggeluti, mengampu dan melaksanakan penelitian pembelajaran pasar modal. Sekaligus juga sebagai praktisi yang mengalami bagaimana liku-liku bertransaksi surat berharga terutama saham di pasar modal. Banyak yang tertarik untuk belajar pasar modal berdasar berbagai buku/informasi yang tersedia tetapi agak sulit membayangkan bagaimana sesungguhnya gambaran praktik bisnisnya.
Pengalaman praktis penulis memberikan ide untuk mengadopsi kondisi sesungguhnya pasar modal agar relatif mudah dipelajari oleh siapapun. Adopsi ini muncul seiring dengan layanan program yang ditawarkan oleh otoritas PT Bursa Efek Indonesia dalam menu www.idx.co.id secara mudah. Hal ini seiring dengan penggunaan sistem inforamsi perdagangan surat berharga yang telah diterapkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang mengalami perubahan cukup besar dalam sistem perdagangan di bursa efek, tidak hanya para pelaku pasar modal namun juga produk-produk yang diperdagangkan, mekanisme perdagangan termasuk jam bursa serta sistem transaksi perdagangan yang digunakan. Sehingga, saat ini lantai bursa (trading floor) sudah ditiadakan karena semua transaksi perdagangan telah menggunakan aplikasi online trading.
Produk Terkait
Pelatihan Pengajaran Micro Teaching
Rp. 41.000
Kimia untuk SMK Farmasi kelas X
Rp. 43.000
Teori Peluang
Rp. 32.000
Klausa Relatif
Rp. 39.000