Menyelami lubuk hati, Menyeruak sanubari, menggugah atma demi mengukir aksara penuh makna. Untaian aksara bak mantra para pujangga berisi lantunan kidung penghantar refleksi dalam mengarungi bahtera kehidupan yang sungguh fana adanya.
Permainan kehidupan tersuguh tak asyik
Minda menjalar berbagai kisah mistik
Semakin dirasa mengenyam pelik
Menempa atma merasa terusik
Sepenggal bait puisi berjudul hidup Sebelum Mati sungguh menggetarkan kalbu. Menyiratkan makna bahwa setiap langkah hidup manusia senantiasa meninggalkan tapak yang dapat direfleksi.
Peristiwa demi peristiwa di balik Corona, perasaan nestapa, kecamuk rindu renjana, romansa insan manusia, kehilangan yang dicinta, hingga mahabah kepada Ilahi bersatu padu membekas di dasar atma.
Sungguh puisi demi puisi yang tergores dalam buku ini penuh sejuta makna. Membaca aksara demi aksara seolah melantunkan nyanyian kata nan indah. Memaknai aksara demi aksara dapat memperkaya hati. Semakin dimaknai semakin kuat motivasi untuk melakukan refleksi diri.
Buku kumpulan puisi yang disusun menurut terminologi waktu dan peristiwa ini sangat indah untuk dinikmati dan sayang jika dilewatkan. Keindahan dibalut dalam berbagai model penyajian puisi, seperti Telelet.
Penasaran dengan peristiwa yang dipuisikan beserta model penyajiannya? Silakan berkontemplasi dengan setiap aksara dalam buku kumpulan puisi ini.